Satu Dekade adalah Modal untuk Satu Milenium
(catatan kecil untuk kado pernikahan 6 Juli 2003-6 Juli 2013)
Begitu banyak peristiwa penting di dunia pada tanggal 6 Juli. Bukalah mesin pencari informasi, Google, dan ketik ‘Historical Events on 6th July’ pada kotak penelusuran maka bermunculanlah seratusan peristiwa penting itu. Dari pendudukan Belanda atas kepulauan Banda dibawah pimpinan John Pieterszoon Coen pada 1621 yang menyebabkan 15 ribu orang meninggal dunia, keberhasilan Louis Pasteur mengujicobakan untuk kali pertama vaksin anti rabies pada 1885, Jose Rizal mendirikan League Filipina pada 1892 sebagai organisasi sipil pertama yang menginspirasi perjuangan untuk bebas dari penjajahan Spanyol, hingga satu peristiwa kemanusiaan yang masih segar di ingatan yang terjadi 2012 lalu di Turbat, Pakistan ketika sejumlah pria bersenjata melakukan aksi penembakan dan menewaskan 18 orang [duh, Gusti!].
Meski tidak tercatat dalam peristiwa penting di dunia berdasarkan pengamatan dan penilaian Google di atas, bagi saya 6 Juli 2003 adalah peristiwa paling penting karena menjadi awal kehidupan baru kita. Diiringi sesekali tembang Jawa dan sedikit lagu-lagu milik kelompok musik asal Malaysia yang saat itu lagi naik daun, Raihan, pagi di Kota Salatiga seperti milik kita berdua. Tetapi, tentu saja, yang tidak kalah menyenangkannya karena menyaksikan wajah-wajah sumringah para tetamu, termasuk puluhan anak yatim sebagai tamu istimewa kita, yang hadir memberi doa restu.
Aduhai, masih terus mengingat-ingati banyak pesan yang tumpah-ruah di hadapan kita ketika itu; menikah itu bukanlah perjalanan bersama-sama yang hanya untuk satu-dua hari, maka upayakan terus untuk menjaga stamina kebersamaan; menikah itu adalah ruang mempertemukan seluruh persamaan dan memahami seluruh perbedaan; menikah itu seperti masuk di ‘fitting room’ untuk mengepaskan pakaian kita masing-masing; dan banyak lagi petuah-petuah. Bersyukurlah karena seluruh petuah itu adalah sumber energi dan semangat.
Oh, tetapi betapa pun kita telah bersungguh-sungguh untuk selalu terjaga dengan petuah-petuah itu, toh dalam perjalanan ini, ternyata, melewati banyak batu-batu kecil. Batu-batu yang saking kecilnya sehingga membuat kita tidak begitu awas. Saya lalu teringat petuah lainnya dari seorang penyiar Radio Gamasi [satu dari beberapa radio favorit saya, red]: “kadang bukan batu besar yang membuat orang tersandung berkali-kali, tetapi orang lebih sering tertusuk batu-batu kecil”.
Semoga batu-batu kecil itulah yang membuat kita tetap terjaga. Bukankah perjalanan ini masih panjang? Hari ini (baru) 6 Juli 2013. Jika titik startnya adalah 6 Juli 2003 silam, berarti kita baru menjalani sepuluh tahun atau satu dekade. Jika Khairil Anwar dalam puisi “Aku” berhasrat besar untuk hidup seribu tahun lagi, maka kita pun boleh menyembahkan harapan untuk bersama hingga mencapai satu titik milenium, seribu tahun ke depan.
Modalnya? Ah, tentu terlalu klise untuk mengatakan bahwa modal menuju satu milenium itu adalah cinta. Modal yang lebih realistis adalah perjalanan sepanjang satu dekade yang kita lalui; sedekade yang telah mengajarkan banyak hal; sedekade bermuram lalu kembali riang; sedekade yang telah memberikan kita tiga bocah yang baik hati sebagai amanah.
Bagian akhir dari catatan ini, saya ingin mengingat lagi puisi (satu-satunya puisi yang pernah saya buat) yang kita cantumkan di undangan sepuluh tahun lalu:
Kerinduan akan peradaban baru // seperti mencintai bunga-bunga // butuh ketekunan untuk merawatnya // dan kesabaran untuk menunggui mekarnyaKarena sejatinya kaidah perubahan // selain merupakan rangkaian proses // yang jalin-menjalin dalam ruang dan waktu // juga, hampir selalu butuh disemai dengan air mataAir mata yang akan menjadi ratusan permata // yang jatuh di atas sayap kupu-kupu // yang beterbangan penuh keriangan // diantara wewangi serta warna-warni kembangKupu-kupu itu telah melihat dalam sunyi pagi // isyarat datang fajar gemilang // lalu, terbang kembali // tuk menabur benih berikut // hingga menyongsong matahari terbit...
Makassar, 6 Juli 2013
-kurang lebih pukul 24...waktu makassar-
No comments:
Post a Comment