Ini tentu kebetulan
belaka ketika Roger Federer yang bertarung di Australian Open 2017 dipenuhi
dengan angka 8 (delapan). Angka yang jika merujuk kepada kepercayaan Tionghoa
merupakan angka yang akan membawa rezeki dan keberuntungan. Kepercayaan yang
sama diyakini masyarakat Jepang. Sebaliknya, sebagian masyarakat di Indonesia
yang mempercayai ramalan angka justru menganggap angka 8 membawa kesukaran. Entahlah….
Untuk tidak terjebak
dengan berbagai varian kepercayaan tentang angka-angka tersebut, tulisan ini hanya
akan menggunakan pendekatan cocoklogi. Tahu khan pendekatan ini sering
digunakan segelintir pemain-pemain politik, dari aktor politik di luar
panggung, di atas panggung, di kolong panggung, hingga yang sedang mencari
panggung.
Nah, pendekatan
cocoklogi akan mencoba menelusuri kecocokan antara angka 8 dengan Federer di
Australian Open 2017.
Pertama, mari memulai
dengan angka pada tahun penyelenggaraan Australian Open tahun ini yakni 2017.
Dalam penulisan singkatan, tahun 2017 juga sering disingkat dengan 17. Jika
dijumlahkan 1 dan 7 menghasilkan 8.
Kedua, saat ini
peringkat terkini Federer di Association Tennis Professional (ATP) yang dirilis
sebelum penyelengaraan Australian Open 2017 adalah 17. Lagi-lagi jika
dijumlahkan 1 dan 7 menghasilkan angka 8.
Ketiga, karena
berperingkat ATP ke-17 sementara semua petenis yang berperingkat di atas
Federer ikut ambil bagian dalam ajang Australian Open 2017 ini, otomatis
Federer berada di unggulan ke-17. Ingat, 1 dan 7 tetap menghasilkan angka 8
jika ditambahkan. Andai, ada satu atau dua pemain di atas peringkat Federer
yang mundur dari ajang Australian Open maka peringkat unggulan Federer
kemungkinan bukan di 17, mungkin 16 atau 15.
Keempat, Federer yang
lahir 8-8-1981 (tuh, khan penuh angka 8 hehe) pada saat mengikuti Australian
Open 2017 berada di usia 35. Jika dijumlahkan angka 3 dan 5 maka hasilnya adalah
8. Di usianya yang ke-35 tersebut, Federer merupakan petenis paling tua untuk
sektor tunggal putera di ajang ini.
Kelima, bila pada
akhirnya Federer berhasil melaju ke laga puncak, Final Australian Open 2017,
maka itu jauh dari target dia. Dalam wawancara usai menalukkan petenis Jerman,
Mischa Zverev, di perempat final, Federer mengatakan tidak menyangka bisa
melangkah sejauh itu. Usai operasi lutut membuatnya rehat dari bermain tennis
selama kurang lebih enam bulan yang membuat peringkatnya terjun bebas ke
peringkat 17. Nah, keberhasilan Federer
masuk final di Australian Open 2017 adalah final ke-28 dia dalam ajang
Grandslam. Ingat, 28 itu sudah, jangan dibuatkan penjumlahan lagi hehe….
Dan keenam…, ini
pamungkas karena kali ini Federer sedang mengejar titel Grandslam yang ke-18.
Jika mengamati bagaimana angka 8 begitu ramah bagi Federer, maka titel ke-18
tersebut akan diraihnya siapa pun lawannya di final.
Eh, by the way, dalam
sisi tipografi, angka 8 ini ternyata angka yang paling konsisten. Dibandingkan seluruh
angka lainnya, dibolak-balik pun bentuk angka 8 ini tetap sama. Dua lingkaran
yang menyatu dalam satu tarikan garis membuat angka ini terlihat indah dan
elegan…hehehe
Brunswick, 27 Januari
2017
(ditulis ketika sedang
menonton semifinal Nadal vs Dimitrov di set ke-4, pemenangnya bakal melawan
Federer pada Ahad, 29 Januari.)
---------------------------------------------
Catatan:
Hasil laga Final Australian Open, Ahad 29 Januari 2017
---------------------------------------------
Catatan:
Hasil laga Final Australian Open, Ahad 29 Januari 2017